Jakarta, Dakwah NU
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH. Ubaidillah Shodaqoh atau Gus Ubaid menjelaskan takdir Allah SWT itu sangat lembut.
“Hidup, mati, nasi yang masuk ke kita sudah ketentuan Allah. Orang diam di rumah rezeki Allah itu pasti datang. Jadi, rezeki maut jodoh itu sudah ada saat kita berada di perut umur 4 bulan,” jelasnya.
Jika seseorang ingin rezekinya cukup, sebelumnya itu ia sudah dimudahkan ke arah kecukupan itu, berjalan sesuai takdir Allah, dan tentunya ada pembuka pembuka untuk memudahkan itu.
Pertama, tawakal kepada Allah SWT. Gus Ubaid menyebut, jika seseorang masih ragu atas rezeki Allah, maka tidak akan lancar rezekinya.
“Kalau kita nyelelek, sering maksiat, ga tidak akan lancar rezekimu, itu kuncinya,” ujarnya.
Menurut Syaikh Al Hasan, hal ini dapay ditunjang dengan amalan membaca surah Al Falaq sebanyak 80-90 kali setiap hari dalam berbagai kesempatan.
“Yang saya lakukan ya, doa itu yang penting Al-Fatihah, tentunya dengan ijazah khusus. Jadi ya pertama harus tawakal, optimis, bahwa apapun yang saya lakukan ini kalau Allah akan memberi rezeki ya akan diberikan ke saya,” terangnya.
Kedua, jika seseorang berdoa apa saja, misalnya berdoa meminta rumah yang bagus, itu sudah termasuk dzikir. Sebab, meskipun itu yang diminta, tapi dalam hal ini sudah ada unsur mengingat Allah tentang “meminta” itu. (fbr)
- Helmy Faishal: RI Tegas Menolak Bendera ISIS dan Bendera LGBT - May 24, 2022
- GP Ansor Rilis Kantor di Metaverse - April 27, 2022
- Jelang Lebaran, Ansor-Banser Purworejo Buka Posko Mudik di Lima Zona - April 26, 2022
Comment here